Langsung ke konten utama

Ketika Kepala Akan Mendidih

Aku masih meyakini bahwa diam adalah alternatif terbaik ketika perasaan hati sedang mendidih dilanda emosi yang berlebihan.

Tapi tidak untuk malam ini.

Ketika beban sudah menjamur di pundak dan kepala, rasanya solusi yang paling tepat adalah meneleponmu. Bercerita banyak sambil diselingi tawa. Ya, tawa yang sudah lama membeku karena rasa rindu ini.

Tapi, solusi itu ternyata salah. Kesalahan itu terletak di sifat jelekmu yang tak kunjung hilang. Masih saja berpikiran negatif tentang aku.

Yang aku sewot lah...

Yang aku mendua dengan perempuan lain lah...

Yang aku keluyuran tak jelas lah...

Ah, embuhlah....

Isi kepala ini semakin mendidih. Sudah di ujung tanduk. Dan juga ubun-ubun. Tak mudah dikeluarkan. Tak seperti orang yang membuang pupnya.

Ya sudahlah. Hanya ini saja yang ingin kuungkapkan. Mungkin, mengganti otak ini dengan otak milik Steve Jobs adalah solusi yang paling tepat.

Salam,

Komentar

Favorites

Buah Tanggung Jawab

                Sialan!                 Sabtu kemarin (25/10/2014), saya tak sengaja menyerempet bagian depan mobil di kawasan sekitar kost saya. Apesnya lagi, karena saya yang salah, saya terpaksa membayar biaya perbaikan bagian yang saya serempet tersebut sebesar Rp 500.000,00.                 Buset dah, padahal goresan yang saya sebabkan hanya sepanjang 5 cm. Tapi harus mengganti Rp 500.000,00. Hiks.                 Sebenarnya saya bisa menghindari mobil tersebut. Namun, karena saya menekan rem bagian depan terlalu mendadak dan jalanan saat itu dipenuhi pasir bangunan, akhirnya jatuhlah saya. Istilah jawa-nya “ ngepot” .           ...

What's Next?

                 Ada sebuah keresahan datang di 9 hari setelah saya bertambah umur. Yakni soal “Apa yang akan saya lakukan selanjutnya?” Sebuah pertanyaan simpel bagi seorang anak TK. Tapi sebuah pertanyaan ancaman bagi generasi generasi muda seperti kamu dan juga saya. Ya, apa yang akan saya lakukan?                 Terlintas sebuah pikiran untuk bekerja. Tapi, kerja apa? Berbagai tawaran dan pilihan datang kepada saya. Ada tawaran dari seorang teman untuk menjaga franchise di salah satu tempat waralaba baru. Gajinya pun menarik. 1,2 juta. Glek!   1,2 juta itu ukuran yang besar bagi anak kost seperti saya. Belum tambahan uang saku dari orang tua yang saya dapat. Mungkin, dalam sebulan bisa kredit motor 2x lah ya. Hehehe.                 Alay -,-!     ...

Perbedaan

                 Oke,                 Ijinkan saya berbicara serius kali ini.                 Hehehe,                 Berkaitan dengan yang namanya perbedaan.                 Perbedaan bukanlah suatu ancaman. Tapi lebih dari itu. Perbedaan itu merupakan anugerah. Anugerah untuk saling menghargai sesama manusia yang berbeda. Kita diajak untuk menjunjung tinggi toleransi kepada sesama kita yang berbeda. Mungkin berbeda keyakinan atau agama, suku, ras, kebudayaan. Dan tugas utama kita yakni menghargai dan memberi tempat kepada mereka yang berbeda itu. Tak ada hal yang lebih baik selain menerima perbedaan itu.    ...