Seiring bertambahnya usia, keinginan saya untuk nongkrong boleh dibilang semakin berkurang. Ada rasa malas dan bosan dengan istilah “nongkrong” itu tadi. Pasalnya, nongkrong jaman sekarang tidak senyaman jaman saya masih SMP ataupun SMA. Nongkrong jaman sekarang lebih banyak diisi dengan bermain gadget masing-masing. Yang main Get Rich lah, Whatsapp lah, LINE lah, BBM lah, Path lah, Instagram lah, ya pokoknya bermain dengan semua social media yang sedang trend belakangan ini. Padahal sejatinya, nongkrong menjadi salah satu sarana untuk berbagi pengalaman, berbagi cerita, pun juga berbagi tawa. Sehingga ketika selesai nongkrong, ada satu bingkisan pengalaman yang mungkin berguna di masa depan. Ini makna yang saya temukan dari “nongkrong” itu tadi. Saya betul-betul merasakan makna nongkrong tadi ketika saya masih SMA dulu. Kalau ingatan belum berkhianat, saya dan beberapa