Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Untuk Kamu Yang Hobi Nongkrong

                Seiring bertambahnya usia, keinginan saya untuk nongkrong boleh dibilang  semakin berkurang.                 Ada rasa malas dan bosan dengan istilah “nongkrong” itu tadi.                 Pasalnya, nongkrong  jaman sekarang tidak senyaman jaman saya masih SMP ataupun SMA. Nongkrong jaman sekarang lebih banyak diisi dengan bermain gadget masing-masing. Yang main Get Rich lah, Whatsapp lah, LINE lah, BBM lah, Path lah, Instagram lah, ya pokoknya bermain dengan semua social media yang sedang trend belakangan ini.                 Padahal sejatinya, nongkrong menjadi salah satu sarana untuk berbagi pengalaman, berbagi cerita, pun juga berbagi tawa. Sehingga ketika selesai nongkrong, ada satu bingkisan pengalaman yang mungkin berguna di masa depan. Ini makna yang saya temukan dari “nongkrong” itu tadi.                 Saya betul-betul merasakan makna nongkrong tadi ketika saya masih SMA dulu. Kalau ingatan belum berkhianat, saya dan beberapa

Buah Tanggung Jawab

                Sialan!                 Sabtu kemarin (25/10/2014), saya tak sengaja menyerempet bagian depan mobil di kawasan sekitar kost saya. Apesnya lagi, karena saya yang salah, saya terpaksa membayar biaya perbaikan bagian yang saya serempet tersebut sebesar Rp 500.000,00.                 Buset dah, padahal goresan yang saya sebabkan hanya sepanjang 5 cm. Tapi harus mengganti Rp 500.000,00. Hiks.                 Sebenarnya saya bisa menghindari mobil tersebut. Namun, karena saya menekan rem bagian depan terlalu mendadak dan jalanan saat itu dipenuhi pasir bangunan, akhirnya jatuhlah saya. Istilah jawa-nya “ ngepot” .                 Ah, sayang lah uang sebesar Rp 500.000,00 harus saya keluarkan untuk mengganti bagian rusak mobil yang bukan milik saya. Apalagi itu uang tabungan saya untuk membeli beberapa barang yang saya incar tahun ini. Terpaksa dan mau tidak mau harus menabung lagi.                 Tapi, bukan itu masalah yang sebenar

Tentang Hak Untuk Nyaman

                Menurut saya, unsur terpenting dari hidup sendiri itu ialah rasa nyaman.                 Kenapa begitu?                 Ya kalau kamu tidak nyaman dengan hidupmu, kamu tidak akan pernah bisa hidup.                 Lebih tepatnya, tidak akan pernah bisa berkembang.                 Ini menurut saya sih, mungkin berbeda dengan pendapatmu.                 Kalaupun beda, yasudah sana bikin blog sendiri.                 Hehehe.                 Lantas, apakah unsur terpenting untuk hidup hanya soal kenyamanan saja?                 Sejauh ini, yang saya temukan ya soal kenyamanan ini. Lha wong helm aja ada ukurannya supaya kamu nyaman menggunakannya. Apalagi untuk hal-hal yang lebih besar terkait dengan hidup, macam nyaman memilih kekasih, kemudian nyaman dengan suatu hobby, nyaman dengan cita-cita yang diimpikan. Lha semisal kamu tidak nyaman dengan kekasihmu, lantas apa yang akan kamu perjuangkan?                 Pada dasarnya, semua man