Langsung ke konten utama

Buah Tanggung Jawab

                Sialan!

                Sabtu kemarin (25/10/2014), saya tak sengaja menyerempet bagian depan mobil di kawasan sekitar kost saya. Apesnya lagi, karena saya yang salah, saya terpaksa membayar biaya perbaikan bagian yang saya serempet tersebut sebesar Rp 500.000,00.

                Buset dah, padahal goresan yang saya sebabkan hanya sepanjang 5 cm. Tapi harus mengganti Rp 500.000,00. Hiks.

                Sebenarnya saya bisa menghindari mobil tersebut. Namun, karena saya menekan rem bagian depan terlalu mendadak dan jalanan saat itu dipenuhi pasir bangunan, akhirnya jatuhlah saya. Istilah jawa-nya “ngepot”.

                Ah, sayang lah uang sebesar Rp 500.000,00 harus saya keluarkan untuk mengganti bagian rusak mobil yang bukan milik saya. Apalagi itu uang tabungan saya untuk membeli beberapa barang yang saya incar tahun ini. Terpaksa dan mau tidak mau harus menabung lagi.

                Tapi, bukan itu masalah yang sebenarnya ingin saya sampaikan. Saya hanya ingin mengingatkan, kalau kamu berada di posisi salah, beranilah bertanggung jawab. Peganglah pepatah ini “berani karena benar, takut karena salah”. Dan selama kamu benar, peganglah apa yang kamu anggap benar. Perjuangkan kebenaranmu itu.

                Dan saat saya menulis ini, saya merasa lega. Lega karena apa? Karena saya bertanggung jawab dan tidak lari. Lagian, mobil yang saya serempet milik seorang dokter muda ramah yang tidak marah sedikitpun ketika saya menyerempet mobilnya. Malah melucu ( -.- ) . Jadi, disaat saya memberikan uang Rp 500.000 kepadanya, muncul rasa ikhlas yang begitu besar karena saya memberikan uang tersebut kepada orang yang tepat. Ia pun menjanjikan kalau ada kembaliannya, ia akan mengembalikan ke kost saya. Hiks.

                Uang memang penting sih, tapi menurut saya, lebih penting harga diri dan pandangan orang lain terhadap kita. Ada nilai plus ketika kamu bertanggung jawab jika kamu salah. Siapa tahu, dokter muda tersebut justru menjadi rekan bisnis saya di masa depan nanti.

                Ah, terlalu berkhayal. Hehehe.


Berkah dalem,

Komentar

Favorites

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33

Sebuah Tantangan Untuk Setia

“Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu nama dalam hati lalu berjanji tidak akan pernah mengkhianati”                                                                 Indri Mozzhel                                 Ya, kenapa tidak mencoba untuk setia? Malah mencoba selingkuh?                 Pertanyaan itu yang mendasari saya terhadap laki-laki di jaman sekarang ini. Saya tidak tahu mengapa laki-laki begitu mudahnya menyakiti perasaan hati seorang perempuan. Dengan cara selingkuh pula. Bukan berarti perempuan tidak bisa sih. Tapi memang, kebanyakan yang selingkuh dan yang dijadikan “objek” oleh sinetron-sinetron di Indonesia untuk berselingkuh adalah laki-laki. Dan saya sebagai laki-laki yang miris melihat   sinetron Indonesia yang seperti itu, tergerak untuk mengutarakan pendapat. Bahwa tidak semua laki-laki itu selingkuh.                 Alasannya? Ya saya. Saya tidak pernah selingkuh. Tapi pernah diselingkuhi. Hiks.                 Ah sudahlah, sakit hat