Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Sepanjang Bintang Bersinar

Look at the stars Look how they shine for you And everything you do Yeah, they were all yellow Dan sekali lagi, saya mengalami hal itu. Di malam ini, ketika melihat bintang-bintang memberikan terangnya untuk saya. Tapi bukan kuning, kalau kuning kan (maaf) tai. Tapi putih, secerah mimpi saya di dalam hati. Hmmm... * Yellow   by Coldplay, 2000.

Mempertanyakan Pilihan

                 Sok tau.                 Sok Dewasa.                 Big Mouth!                 Jadi begini,                 Siang ini, sesudah kuis Matbis, saya bergegas ke warung kecil sebelah kampus yang bernama “Malik Cafe”. Kenapa Malik? Yang punya soalnya bernama Pak Malik. Malah si Edo, teman saya menjulukinya “Maliq and d’Essentials Cafe”. Hahaha. Ada-ada saja.                 Oke balik ke topik. Nah, saya pun segera memesan es teh jumbo kepada Pak Malik. Bukan karena haus. Melainkan saya butuh untuk mendinginkan otak saya yang panas gara-gara kuis Matbis. Sial benar soal matbis tadi. Banyak sekali! Saya sampai bingung harus membuat kolom yang mana terlebih dahulu. Terutama perbedaan antara gaji kotor dan gaji bersih, belum juga memasukkan komisi dan asuransi-asuransi yang lainnya. Apalagi, kalkulator saya ketinggalan di kost. Terpaksa, saya menghitung dengan cara manual. Fyuh.                 Tak lama, es teh jumbo saya pun datang. Saya pun menyedot

As Time Goes By

                 Wahh, sudah Rabu lagi.                 12 menit lagi , sudah Kamis lagi.                 Besoknya, Jumat terus Sabtu                 Lalu Minggu...                 Tidak terasa ya. Padahal baru Jumat,Sabtu, Minggu di minggu lalu rasanya saya ke Malang. Menikmati sejenak keindahan kota Malang. Menghilangkan kepenatan setelah berbulan-bulan lamanya berada di Surabaya. Tapi besok sudah Kamis lagi. Ditambah lagi dengan beban kuis Matematika Bisnis. Tsahhh. Elus dada dulu.                 Waktu emangnya punya mesin berkapasitas berapa sih? 250 cc? Atau mungkin waktu punya NOS ( Nitrous Oxide System) seperti di film Fast and Furious? Gila lah kalau saya bilang. Cepat sekali. Seakan-akan waktu sekarang berselingkuh diam-diam dari saya dengan Zazkia Gotik sambil digelitik di dalam bilik. Sialan! Melantur... Oke balik ke topik. Iya ya, kenapa waktu berjalan sangat cepat? Atau memang kita ini, si manusia yang terlalu sibuk sehingga mengacuhkan

Harga Sebuah Keheningan

Tahu tidak, apa yang membuat saya paling muak berada di dunia sekarang ini? ................................... .................................. ................................ ............................... .............................. ............................. ............................ ........................... .......................... ......................... ........................ ....................... ...................... ..................... .................... ................... .................. ................. ................ ............... .............. ............. ............ ........... .......... ......... ........ ....... ...... ..... .... ... .. . Ketika melihat manusia sibuk dengan gadget-nya dan  tidak lagi menghargai sesamanya serta  tidak menghargai sebuah "keheningan". Horor!! ********** "Gunakanlah waktumu 10 menit untuk hening sambil berefleksi. Karena  hidup yang t

Septian Dan Masa Yang Tidak Untuk Dilupakan

                 Sahabat. Kata itu yang membakar hati saya untuk terus berjuang, walaupun jarak yang sangat jauhhhhhhhhhhh memisahkan saya dengan para sahabat. Serasa tak pernah habis dimakan oleh rayapnya waktu ketika mengingat persahabatan itu sendiri. Tak bosan dan tak jemu juga ketika salah seorang sahabat meminta bantuan. This is mine, it’s yours too. Alangkah senang dan bahagianya ketika mampu membuat sahabat bangkit dan tersenyum lagi. **********                 Sedih rasanya hati ini ketika melihat sahabat dalam kesusahan. Itu yang saya alami sekarang. Sahabat saya Septian, si elangmusafir itu sedang terbang di sebuah rintangan awan gelap yang sangat sulit untuk dilewati. Saya mengetahuinya secara tak sengaja dari tulisannya di blog. Di tulisannya itu, tersirat kesulitan yang dialami si elang musafir ini. Saya tahu dan mengerti kesulitan yang dia alami sekarang, karena sebelumnya dia pernah bercerita kepada saya mengenai kesulitannya itu. Saya hanya mampu berucap da

Dewo ke Spanyol!

                 Kabar itu datang 4 bulan yang lalu, tepatnya bulan Mei 2013. Ketika sedang online di salah satu jejaring media sosial, tiba-tiba adik kelas saya semasa SMA, Tommy mengajak chatting saya. “ Eh Stan, wes ngerti durung? “   tanyanya. “ Durung, ngerti opo? “ balas saya. “ Mas Dewo kape disekolahno Uskup nang Spanyol “   jawab dia. “ Hahhh?? Dewo kape sekolah nang Spanyol? “ balas saya setengah kaget tidak percaya. “ Iyo, tako’o Theo opo Ferdian “   sambungnya lagi.                 Ya, Dewo. Drummer saya dulu di SMA. Jadi, singkat cerita, semasa SMA, saya mempunyai band yang bernama “Vox Amens”. Diambil dari kata bahasa Latin yang artinya Suara Gila. Saya di vokal, Beni di bass, Denta di keyboard, Ardian di gitar, dan Dewo itu tadi di Drum. Lucunya, baru sekali ikut festival, si Vox Amens ini langsung menyabet juara 1. Padahal kita ber-5 hanya latihan selama 2 minggu, itu pun bolong-bolong. Nah, karena kemampuan kami menyabet juara itulah, kita

Balada Kesedihan

                 Hari ini entah kenapa saya tidak mempunyai semangat untuk hidup. Bangun pagi pun rasanya malas sekali, ditambah lagi dengan kuliah di pagi hari. Entah kenapa. Perasaan jengkel seakan mendominasi berkecamuknya hati saya. Jengkel dan capek dengan orang-orang yang berada di sekitar saya.                 Jika sudah begini, ada 2 hal yang biasanya saya lakukan yakni diam dan menyendiri. Diam yang saya yakini sebagai salah satu bentuk kemarahan yang paling menakutkan. Setidaknya dengan diam, saya bisa menggali lebih dalam perasaan yang saya rasakan. Dan yang saya rasakan lagi, orang-orang di sekitar saya seakan-akan sungkan ketika saya diam. Tak berani mengajak bicara, apalagi bercanda. Seakan-akan mereka tahu kalau saya sedang dirundung masalah.                 Kemudian menyendiri. Yang artinya menyendirikan diri sendiri. Jika sebagian orang di dunia ini tak suka dengan tempat yang sepi, saya justru sebaliknya. Saya sangat mengagungkan tempat-tempat yang hening.