Langsung ke konten utama

Dream is Dreaming


Udah 24 jam lewat 15 menit 30 detik gue ninggalin ini blog. Ya cukup lama juga. Selama jam yang gue sebutin tadi, gue lagi mempersiapkan perkuliahan gue di semester 2, terus juga pastinya makan, tidur, dan baru gue buka lagi ini blog waktu nganter si fitri ke Malang, buat ngurus perkuliahannya juga.
Btw, gue bingung mau nulis apa di blog. Ide-ide buntu semua. Padahal sebenarnya ide-ide itu ada. Cuma ga keliatan sama kitanya aja. Gue terlalu sibuk memperhatikan dan menonton hal-hal yang ga penting. Sehingga, ide-ide itu cuma lewat aja di depan pikiran gue.
Btw again, di saat gue nulis ini, gue juga lagi nungguin si fitri ngurus daftar ulang semester 2. Nah mumpung ada waktu kosong, gue manfaatin buat nulis ini. gue punya mimpi, blog gue ini nantinya dibaca sama orang banyak, memberi pencerahan yang banyak kepada banyak orang.
Eh, ngomong-ngomong soal mimpi, gue punya begitu banyak mimpi. Gue punya mimpi untuk jadi anak band terkenal, seperti Pee Wee Gaskins, The Most Hardworking Pop Punk Band in Jakarta. Gue punya mimpi utuk jadi enterpreneur kayak Ciputra. Punya banyak mall, real estate mewah. Gue punya mimpi juga untuk punya clothing line gue sendiri yang namanya persis kayak nama alamat blog ini, GUSNEY. Ntar deh next postingan, gue ceritain apa itu GUSNEY. Gue punya mimpi untuk punya istri yang baik, cantik, dan smart. Banyaklah mimpi gue itu. Banyak banget sampai 3 kalimat.
Gue ngedapetin mimpi-mimpi gue itu dari pengalaman-pengalaman yang gue alamin dari gue SMA sampai sekarang. Dan nyatanya, gue sekarang hidup dengan mimpi-mimpi gue itu. Setiap kali ngeliat Pee Wee Gaskins main konser atau nongol di tv, gue selalu ngebayangin bahwa yang main konser atau yang nongol di tv itu gue. Setiap kali gue lewat perumahan miliknya Ciputra, gue ngebayangin bisa punya real estate-nya yang megah itu. Setiap kali gue masuk distro untuk sekedar ngadem ( kan distro sekarang banyak yang pake AC), gue bermimpi bahwa yang punya clothing line itu gue. Sekali lagi gue tekanin, gue bisa hidup dengan mimpi-mimpi gue itu.
Tapi emang bener kata pepatah “harapan tak sesuai dengan kenyataan”. Ya, mimpi-mimpi gue itu tetep ada sampai sekarang. Tapi, begitu ngejalanin hal-hal yang kata orang bisa membuat kita dewasa, gue udah mau nyerah aja. Ga kuat, bro sist! Sekali lagi, emang bener kata pepatah “dunia itu kejam”. Gue baru aja ngerasain kejamnya dunia beberapa hari yang lalu. Di saat gue ketemu dosen pembimbing gue untuk minta kartu hasil studi gue. Sebelumnya gue udah janjian ama dosen pembimbing gue ini jauh-jauh hari. Tapi pas hari H-nya, ternyata ini dosen ga nongol-nongol di kampus. Sumpah, kesel banget gue. Udah 4x gue diginiin ama dosen pembimbing gue ini. berangkat pagi-pagi dari rumah gue ke kampus yang jarak tempuhnya sekitar 1 jam 30 menit, tapi ga dapat hasil apa-apa. Emang kejem banget dunia. Dan, hal-hal ga penting inilah yang membuat mimpi gue ga sempat gue pikirkan lagi. Menyita waktu banget. Untung seuntung-untungnya, gue masih yakin mimpi-mimpi gue ini bakal terwujud.
oke deh, bentar gue minum dulu...
slurrrp....
slurrrp...
oke, balik lagi ke topik.
Gue punya mimpi-mimpi itu. Dan pastinya, gue berusaha agak mimpi-mimpi gue ini terwujud. Gue sih sampe sekarang belum bisa ngelakuin apa-apa, karena gue masih belum kerja, masih minta uang saku ke ortu. Yang bisa gue lakuin sekarang ini cuman mempertahankan mimpi-mimpi gue ini aja. Tetep hidup di dalam mimpi-mimpi gue. Belajar dengan baik supaya mimpi-mimpi gue ini bisa terwujud sedikit demi sedikit. Berdoa sama Tuhan supaya dikehendaki mempunyai mimpi-mimpi seperti itu. Baru setelah kekuatan diri gue terkumpul, gue mulai nyari kekuatan yang namanya “modal” buat wujudin semua mimpi gue itu.
Ada lirik dari Pee Wee Gaskins di lagunya yang berjudul “Melihat Kedepan”.
“ Bermimpilah, selagi kita bisa, Gapailah semua keinginan ini. Biarkanlah orang berkata apa, jadikan itu semangat di dalam diri “
Oke itu aja tulisan gue hari ini. akhirnya ketemu topik juga untuk ditulis di blog gue ini. saran gue, tetep bermimpi aja,guys. Gue yakin kok, mimpi-mimpi elo itu bakal terkabulkan suatu hari nantinya.
Enjoy J

Komentar

Favorites

Buah Tanggung Jawab

                Sialan!                 Sabtu kemarin (25/10/2014), saya tak sengaja menyerempet bagian depan mobil di kawasan sekitar kost saya. Apesnya lagi, karena saya yang salah, saya terpaksa membayar biaya perbaikan bagian yang saya serempet tersebut sebesar Rp 500.000,00.                 Buset dah, padahal goresan yang saya sebabkan hanya sepanjang 5 cm. Tapi harus mengganti Rp 500.000,00. Hiks.                 Sebenarnya saya bisa menghindari mobil tersebut. Namun, karena saya menekan rem bagian depan terlalu mendadak dan jalanan saat itu dipenuhi pasir bangunan, akhirnya jatuhlah saya. Istilah jawa-nya “ ngepot” .           ...

What's Next?

                 Ada sebuah keresahan datang di 9 hari setelah saya bertambah umur. Yakni soal “Apa yang akan saya lakukan selanjutnya?” Sebuah pertanyaan simpel bagi seorang anak TK. Tapi sebuah pertanyaan ancaman bagi generasi generasi muda seperti kamu dan juga saya. Ya, apa yang akan saya lakukan?                 Terlintas sebuah pikiran untuk bekerja. Tapi, kerja apa? Berbagai tawaran dan pilihan datang kepada saya. Ada tawaran dari seorang teman untuk menjaga franchise di salah satu tempat waralaba baru. Gajinya pun menarik. 1,2 juta. Glek!   1,2 juta itu ukuran yang besar bagi anak kost seperti saya. Belum tambahan uang saku dari orang tua yang saya dapat. Mungkin, dalam sebulan bisa kredit motor 2x lah ya. Hehehe.                 Alay -,-!     ...

Perbedaan

                 Oke,                 Ijinkan saya berbicara serius kali ini.                 Hehehe,                 Berkaitan dengan yang namanya perbedaan.                 Perbedaan bukanlah suatu ancaman. Tapi lebih dari itu. Perbedaan itu merupakan anugerah. Anugerah untuk saling menghargai sesama manusia yang berbeda. Kita diajak untuk menjunjung tinggi toleransi kepada sesama kita yang berbeda. Mungkin berbeda keyakinan atau agama, suku, ras, kebudayaan. Dan tugas utama kita yakni menghargai dan memberi tempat kepada mereka yang berbeda itu. Tak ada hal yang lebih baik selain menerima perbedaan itu.    ...