Langsung ke konten utama

Tentang Waktu, Kenyataan, dan Pilihan


                Tentang waktu. Waktu itu abadi, tidak pernah berhenti walau ada masalah, walau ada bencana, walau ada kesedihan, kesusahan, kegembiraan, perpisahan, dan semua kenyataan kenyataan aneh yang terjadi di dunia ini. Sehingga, waktu sendiri tidak pernah lelah berputar, karena dia hanya mengiringi kenyataan tersebut dengan terang dan gelap, dan tidak pernah merasakan kenyataan itu, karena memang waktu tidak berperasaan.

                Waktu akan berubah menjadi kenyataan. Dan kadang, kenyataan itu bisa pahit, bisa juga manis. Manis sesuai yang kita harapkan, dan pahit seperti yang kita hindari.

                Waktu tidak pernah salah. Kesalahan yang terbesar adalah ketika kita tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Karena, waktu telah bersedia menemani kita sampai mati, dan semuanya tergantung dari cara  kita memanfaatkan waktu itu. Baik atau buruk. Pilihan.

                Waktu itu kuat. Dia tidak makan, tidak minum, tidak ke gym, tapi kuat berputar dari zaman ke zaman, dari abad ke abad, dari generasi ke generasi, hingga sekarang. Akibatnya, waktu mengetahui semua yang terjadi di dunia ini. Segala macam kebohongan, tipuan, kebenaran, impian, kesuksesan telah dia lihat dari zaman Adam diciptakan hingga sekarang. Sayang, dia benda mati, tidak bisa berbicara. Dan inilah kesedihan paling mendalam yang dirasakan oleh waktu, karena dia tidak bisa berbagi cerita dengan manusia dan makhluk lainnya yang ada di bumi ini.

                Jika kalian merasa sepi, janganlah bersedih, karena ada waktu yang siap sedia menemani. Walaupun dia sendiri kesepian. Dia menemani dengan hadirnya pagi yang indah, dengan siang-nya yang panas, dan malam-nya yang dingin. Kalian tidak akan merasa kesepian lagi, jika kalian bisa memanfaatkan pagi, siang, dan malam yang diberikan waktu secara percuma. Sekali lagi, Pilihan.

                Terkadang, waktu itu juga kejam. Dia tidak segan memisahkan orang yang kita anggap berharga dengan perpisahan yang paling menyakitkan, yakni kematian. Namun, perlahan-lahan dia melunak setelah melihat deraian air mata manusia yang kehilangan. Tapi sekali lagi, bukan waktu yang salah, tapi kesalahan manusia yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Sehingga ketika waktu harus menjawab kenyataan yang pahit, tanpa pikir panjang dia melakukannya. Karena waktu tidak punya perasaan, dan tidak pernah salah.

                Waktu terkadang juga baik. Dia membantu manusia menjawab semua cita-cita mereka. Waktu membantu manusia untuk sukses. Dan begitu melihat manusia berhasil, waktu tersenyum. Inilah manusia-manusia yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik, pikir si waktu. Sekali lagi, Pilihan.

                Waktu tidak pernah putus asa, tidak pernah bosan, tidak pernah menangis, dan tidak pernah mengeluh. Walaupun setiap tahun, bulan, hari, jam, detik dia harus mengerahkan semua kekuatannya guna memberikan pagi, siang, dan malam ke manusia-manusia yang semakin tak beradab. Walaupun manusia-manusia tak beradab ini selalu menyalahgunakan waktu, dia tidak pernah kecewa. Satu yang dia tahu, dia ingin berbagi dengan manusia.

                Manusia butuh waktu. Jika pagi datang, manusia berkarya. Jika siang menjelang, manusia sejenak beristirahat. Jika malam mulai tampak, manusia mulai menyudahi karyanya dan bersantai dengan manusia-manusia yang lainnya. Lihatlah, waktu menemani manusia di pagi, siang , dan malam. Menjadi kebahagiaan tersendiri, ketika waktu melihat karya manusia berhasil, karena dia melihat semua proses karya tersebut dari awal sampai akhir.

                Waktu itu awal dan akhir. Awal untuk memulai kehidupan, dan akhir untuk kembali ke Sang Pencipta. Tergantung cara orang memanfaatkan waktu tersebut. Baik atau buruk. Sekali lagi dan yang terakhir, Pilihan.

Di luar sudah malam, waktu menunjukkan pukul 00.00 WIB. Apa kabar, waktu?

Komentar

Favorites

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33

Sebuah Tantangan Untuk Setia

“Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu nama dalam hati lalu berjanji tidak akan pernah mengkhianati”                                                                 Indri Mozzhel                                 Ya, kenapa tidak mencoba untuk setia? Malah mencoba selingkuh?                 Pertanyaan itu yang mendasari saya terhadap laki-laki di jaman sekarang ini. Saya tidak tahu mengapa laki-laki begitu mudahnya menyakiti perasaan hati seorang perempuan. Dengan cara selingkuh pula. Bukan berarti perempuan tidak bisa sih. Tapi memang, kebanyakan yang selingkuh dan yang dijadikan “objek” oleh sinetron-sinetron di Indonesia untuk berselingkuh adalah laki-laki. Dan saya sebagai laki-laki yang miris melihat   sinetron Indonesia yang seperti itu, tergerak untuk mengutarakan pendapat. Bahwa tidak semua laki-laki itu selingkuh.                 Alasannya? Ya saya. Saya tidak pernah selingkuh. Tapi pernah diselingkuhi. Hiks.                 Ah sudahlah, sakit hat