Langsung ke konten utama

"Seperempat Dia"


Dia bukan siapa-siapa

Dari orang tak berpunya

Yang selalu dicemooh jutaan manusia

Namun, hatinya kuat nan perkasa menerimanya


Memang,

Ada secuil luka di hatinya

Tapi, dia tetap dia

Terus maju tak peduli lukanya


Seperempat hidupnya diliputi kesedihan dan penderitaan

Di antara seperempat itu, masih ada kebahagiaan

Tapi sedikit!

Sedikit bukan berarti banyak


Hidupnya seringkali hancur

Karena terlalu jujur

“Mending le kamu jujur, daripada bohong tapi mengecewakan”

Betapa berkualitasnya dia!

Nasihat emak tercinta selalu dia pegang


Kini, genggaman tangannya semakin erat

Seiring dengan kesembuhan, ya kesembuhan

Kesembuhan luka hatinya

Karena sekarang dia mampu menaklukkan dunia

Dunia di nyata, fana, dan maya


*Sedang berada di suatu wilayah arus mudik, 
 dengan 4 bintang saja di langit malam,
05 Agustus 2013 tepat 01.00 WIB


*in post-scriptum : Dia disini bukan siapa-siapa saya.Ada orang yang berkata, mengandaikan diri kita dengan kata dia lebih sejuk daripada dengan kata aku. Well, bisa dicoba :) 

Komentar

Favorites

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33

Sebuah Tantangan Untuk Setia

“Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu nama dalam hati lalu berjanji tidak akan pernah mengkhianati”                                                                 Indri Mozzhel                                 Ya, kenapa tidak mencoba untuk setia? Malah mencoba selingkuh?                 Pertanyaan itu yang mendasari saya terhadap laki-laki di jaman sekarang ini. Saya tidak tahu mengapa laki-laki begitu mudahnya menyakiti perasaan hati seorang perempuan. Dengan cara selingkuh pula. Bukan berarti perempuan tidak bisa sih. Tapi memang, kebanyakan yang selingkuh dan yang dijadikan “objek” oleh sinetron-sinetron di Indonesia untuk berselingkuh adalah laki-laki. Dan saya sebagai laki-laki yang miris melihat   sinetron Indonesia yang seperti itu, tergerak untuk mengutarakan pendapat. Bahwa tidak semua laki-laki itu selingkuh.                 Alasannya? Ya saya. Saya tidak pernah selingkuh. Tapi pernah diselingkuhi. Hiks.                 Ah sudahlah, sakit hat