Langsung ke konten utama

Malang Di Minggu ini


                Malang di hari Minggu ini (12/05/2013) dingin, sedingin salju yang telah lama mengendap di Kutub Utara. Tak tahu ya, saya betah sekali berada di Malang. Entah karena ini tempat kelahiran saya atau lainnya, yang saya tahu pasti, saya mencintai Malang.

                Ya, hari ini, pacar saya, Fitri sedang merayakan hari burungnya. Saya pun senang sekali, karena pasti nanti akan ditraktir. Dan betul, saya ditraktir makan ayam bakar di Lesehan Bumbu Desa. Letaknya berada di ruas jalan Sigura dan bersebelahan persis dengan Institut Teknologi Nasional. Katanya Fitri, tempat ini enak sekaligus murah. Dan sekali lagi, betul! Tempat ini cocok untuk memanjakan perut dengan harga yang terjangkau.           

                Sebetulnya, saat menulis topik ini, mood saya sedang jelek. Entah kenapa. Saya juga bingung. Seharusnya, saya berbahagia di hari ini. Karena, banyak kejadian yang bisa membuat saya bahagia hari ini. Si Fitri ulang tahun, ditraktir makan ayam bakar, bertemu dengan Septian dan Sandy, teman saya semasa SMA, berada di Malang yang dingin. Seharusnya kejadian-kejadian ini bisa membuat saya setidak-tidaknya bahagia. Tapi ternyata, kebahagiaan itu seakan sirna karena mood yang jelek di hari ini.

                Ya, saya jadi tahu lah sedikit makna yang saya dapat hari ini. Ternyata, kebahagiaan tidak bisa didapat dengan kejadian-kejadian yang menyenangkan saja. Harus diimbingani dengan  mood yang baik. Lanyaknya ban sepeda motor yang harus ada 2. Ketika satu tak layak pakai, apa gunanya sepeda motor itu? Tapi, bukan berarti kejadian-kejadian tersebut lantas membuat saya tetap galau. Saya yakin, besok mood saya akan kembali lagi seperti biasanya. Dan saya yakin pula, kejadian-kejadian ini ada waktunya sendiri untuk diingat.

                Yasudahlah, saya ngantuk, bingung juga harus ngapain. Yang penting, ayam bakar tetap enak!

Salam :)

*Selamat ulang tahun,Fitri ^^ 

23.59

Sembari mendengarkan Viva La Vida-nya Coldplay

Komentar

Favorites

Menuai

“Sabarmu panjang, tuaianmu ya pasti besar” Begitu kira-kira isi pesan Whatsapp yang saya terima menjelang maghrib dari pacar saya, Si Grace. Hati serasa plong begitu melihat isi pesan tersebut. Serasa ada yang mengingatkan bahwa apa yang saya alami sekarang ini sifatnya hanya sementara. Ya, saya percaya akan ada hal baik yang terjadi di hidup saya sebentar lagi. No excuses, just believe . ********** “ Cepat makan! Sabar juga butuh makan!” sambung si Grace dengan emoji marah. Ah iya saya lupa, sabar juga butuh makan ternyata.

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33