Langsung ke konten utama

Go Fuhrer Hitler

                Saya senang dengan Adolf Hitler, sang pendiri dan ketua Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei). Bukan, bukan karena saya senang dengan sikap-nya Hitler yang psikopat di tragedi Holocaust-nya, tapi saya senang saja dengan pemikirannya. Pemikirannya yang cemerlang mengenai Reich Ketiga, sebuah kediktatoran satu partai yang didasarkan pada ideologi Nazisme yang totalitarian dan otokratik. Wow, saya tidak menyangka bisa menulis dengan bahasa yang sangar begini. Hahaha.

                Pun juga saya senang dengan sikapnya. Dia seorang pemimpin yang kharismatik, disegani oleh banyak orang, sehingga ya tak salah kalau banyak yang menjadi pengikutnya. Kamu pasti pernah bertemu dengan orang yang kharisma-nya tinggi,kan? Nah, di saat kamu bertemu dengan orang-orang seperti itu, kamu pasti merasa kagum dan ya mungkin saja sungkan. Sudah layak dan sepantasnya orang berkharisma tinggi disegani. Dia juga seorang pemimpin yang mampu menggerakan dan membangun Jerman kembali setelah kalah dari Perang Dunia I. Seorang orator terbaik sepanjang masa, bahkan hingga hari ini. Dilihat dari keinginannya untuk menjadikan Austria sebagai bagian dari Jerman, saya bisa melihat kalau dia mempunyai watak yang keras. Dan akhirnya, pemerintah Austria saat itu bersedia masuk bagian Jerman. Nah loh...
Hitler, betapa gagahnya Sang Fuhrer

                Dia juga sayang dengan anak-anak. Terbukti ketika dia berkonvoi di Austria, hanya anak-anaklah yang boleh mendekati Sang Fuhrer. Dia bahkan boleh dibilang sebagai orang yang menyanyangi makhluk hidup. Apabila ada orang yang makan daging di hadapannya, dia akan sangat marah dan segera mengusir orang tersebut. Nah, dari sikapnya inilah, banyak orang-orang yang sampai sekarang ini mempertanyakan kebenaran dari Tragedi Holocaust tersebut. Saya yakin pasti ada konspirasi dibalik tragedi Holocaust tersebut.

                Nah, ini yang paling saya senangi dan kagumi dari seorang Hitler, yakni pandangan dan visinya yang jenius serta berpikiran terbuka terhadap dunia. Perusahaan otomotif Volkswagen, jalan tol Autobahn, dan sistem persenjataan Jerman yang sangat maju, itu semua adalah ide ide cemerlang dari Sang Fuhrer. Sungguh, amazing! Dan juga pandangannya dan kebencian Hitler tentang Yahudi. Padahal dia juga keturunan Yahudi. Saya sangat setuju dengan kata-kata Hitler tentang Yahudi

“Saya boleh menghapuskan semua bangsa yahudi ketika saya berkuasa, tapi saya tinggalkan sedikit untuk kamu mengenali siapakah sebenarnya bangsa yahudi dan mengapa saya membunuh mereka”

            Nah, kalian sekarang mungkin bisa melihat Yahudi itu seperti apa. Terbukti dengan berkecamuknya perang antara Israel dan Palestina yang sampai sekarang belum selesai-selesai. Kalian bisa melihat kan bagaimana Israel bertindak? Menjatuhkan bom-bom di jalur Gaza dan di tengah kota Palestina? Menjatuhkan bom untuk orang-orang yang tidak bersalah yang sebetulnya hanya mencari kebahagiaan di dunia ini. Sungguh kejam dan tidak berperikemanusiaan.

            Ya, itulah alasan yang menjadikan saya menyenangi Adolf Hitler. Saya melihat Hitler dari posisi netral, bukan dari seorang pendukung dan seorang pembenci Sang Fuhrer. Berawal dari bukan siapa-siapa, akhirnya menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Terlebih lagi saya senang setelah mengetahui bahwa dia lahir 20 April, sementara saya 19 April. Hanya terpaut 1 hari. Hahaha, motivasi yang konyol kalau dipikir-pikir.

            Ya, begitulah pandangan saya dan kekaguman saya terhadap Hitler. Saya mohon kamu-kamu yang membaca tulisan ini tidak salah paham dan tidak salah kaprah dengan apa yang saya tulis. Saya harap kamu-kamu mengerti apa yang saya maksud. Jujur ya, saat menulis tulisan ini, saya sedikit takut. Takut jika saya akhirnya nanti masuk penjara gara-gara tulisan ini. Hahaha. Ya, semoga tidak begitu. Yang saya harapkan dalam tulisan ini, kamu-kamu semua juga mengerti kebaikan-kebaikan dari Sang Fuhrer, bukan keburukannya saja. Kan yang paling banyak dan dominan berita tentang Hitler hanya keburukannya saja. Nah, seburuk-buruknya manusia pasti memiliki secuil kebaikan di dalam dirinya. Dan entah mengapa, sampai sekarang saya bingung dengan banyaknya orang yang mungkin sengaja menutup mata terhadap hal-hal positif yang ada di dalam diri Hitler.

            Mengapa oh Mengapa?

Mein Fuhrer Hitler!
Salam :) 

               

Komentar

Favorites

Buah Tanggung Jawab

                Sialan!                 Sabtu kemarin (25/10/2014), saya tak sengaja menyerempet bagian depan mobil di kawasan sekitar kost saya. Apesnya lagi, karena saya yang salah, saya terpaksa membayar biaya perbaikan bagian yang saya serempet tersebut sebesar Rp 500.000,00.                 Buset dah, padahal goresan yang saya sebabkan hanya sepanjang 5 cm. Tapi harus mengganti Rp 500.000,00. Hiks.                 Sebenarnya saya bisa menghindari mobil tersebut. Namun, karena saya menekan rem bagian depan terlalu mendadak dan jalanan saat itu dipenuhi pasir bangunan, akhirnya jatuhlah saya. Istilah jawa-nya “ ngepot” .           ...

What's Next?

                 Ada sebuah keresahan datang di 9 hari setelah saya bertambah umur. Yakni soal “Apa yang akan saya lakukan selanjutnya?” Sebuah pertanyaan simpel bagi seorang anak TK. Tapi sebuah pertanyaan ancaman bagi generasi generasi muda seperti kamu dan juga saya. Ya, apa yang akan saya lakukan?                 Terlintas sebuah pikiran untuk bekerja. Tapi, kerja apa? Berbagai tawaran dan pilihan datang kepada saya. Ada tawaran dari seorang teman untuk menjaga franchise di salah satu tempat waralaba baru. Gajinya pun menarik. 1,2 juta. Glek!   1,2 juta itu ukuran yang besar bagi anak kost seperti saya. Belum tambahan uang saku dari orang tua yang saya dapat. Mungkin, dalam sebulan bisa kredit motor 2x lah ya. Hehehe.                 Alay -,-!     ...

Perbedaan

                 Oke,                 Ijinkan saya berbicara serius kali ini.                 Hehehe,                 Berkaitan dengan yang namanya perbedaan.                 Perbedaan bukanlah suatu ancaman. Tapi lebih dari itu. Perbedaan itu merupakan anugerah. Anugerah untuk saling menghargai sesama manusia yang berbeda. Kita diajak untuk menjunjung tinggi toleransi kepada sesama kita yang berbeda. Mungkin berbeda keyakinan atau agama, suku, ras, kebudayaan. Dan tugas utama kita yakni menghargai dan memberi tempat kepada mereka yang berbeda itu. Tak ada hal yang lebih baik selain menerima perbedaan itu.    ...