Langsung ke konten utama

Malas Yang Menghambat


Hola halo, apa kabar blog? Maafkan saya yang lama menghilang dan tak mengurusmu. Sungguh majikan yang kurang ajar ya saya? Duh duh.

Jadi begini, kurang lebih 1 bulan penuh saya tidak hadir dan mengisi blog ini dengan cerita cerita saya. Sungguh menyedihkan sekali produktivitas saya di awal tahun ini. Januari hanya sempat memposting 1 tulisan. Itupun tak banyak. Padahal, dulu semasa blog ini baru saya buat, hampir setiap hari saya menulis. Dari hal-hal yang penting sampai hal hal yang tidak penting. Dan kejayaan blog saya itu cuma sebentar saja. Sungguh terlalu.

Memang,  Januari dan Februari ini banyak sekali hal yang saya kerjakan. Mulai dari UAS yang hasilnya cukup memuaskan, kemudian pelesir ke Batu dan Malang bersama kawan-kawan kampus, kemudian mengunjungi  ibu. Sebenarnya, kegiatan-kegiatan ini bisa disambi sambil menulis dan mempostingnya. Namun, alasan utama yang menghambat saya menulis ialah rasa malas. Ya rasa malas. Ada niat, tapi yang menghambat ya rasa malas itu tadi. Banyak sekali tulisan-tulisan yang saya kerjakan di waktu-waktu senggang bulan lalu dan sekarang, tapi tidak selesai. Setiap kali ingin melanjutkan lagi, rasa malas menghambat. Akhirnya ya itu tadi, tidak selesai. Ealah sempak.

Lantas, ada lagi penghalangnya.

Mungkin kamu pernah merasakan saat-saat dimana ide datang bertubi-tubi dan begitu derasnya? Nah, saya selalu merasakan itu. Terlebih ketika saya sedang buang air besar. Wuihhh, ide-ide itu gila berat datengnya banyak banget. Nah, ketika ide-ide itu datang, niat untuk menulis pun ada. Namun, ketika duduk manis di depan laptop, blarrr! Ide-ide itu hilang begitu saja. Ampun banget ini hidup saya. Nah untuk mengatasi hal-hal seperti ini lagi di masa datang, saya berencana membeli buku kecil kemudian membawanya kemana pun saya berada. Buku kecil yang bertugas  menampung ide-ide spontan saya itu. Sehingga ide-ide itu tidak hilang begitu saja. Sayang sekali rasanya kalau ide itu hilang begitu saja. Mahal sekali harga sebuah ide itu bung. Ya, semoga rencana saya ini terwujud.

Nah, mungkin ini dulu yang bisa saya bagi kepada kamu-kamu. Saya merasa iri dengan mas Nuran, dengan Septian, dengan Kirun yang produktif sekali di blognya. Septian bahkan, sehari bisa memposting tiga tulisan. Buset buju buneng dah.

Melalui tulisan ini, saya berjanji akan segera produktif lagi dan mengejar ketertinggalan saya. Saya akan mengasah lagi kemampuan menulis saya. Menceritakan kehidupan saya kepada kamu. Berbagi, sharing, ataupun kalau bisa bertukar pengalaman dan pikiran. Saya merindukan hal itu. Hehehe.

Yasudahlah, ini tulisan saya. Maaf kalau membingungkan.

Salam,
Soerabaia, 17 Februari 2014
19:37

Komentar

Favorites

Buah Tanggung Jawab

                Sialan!                 Sabtu kemarin (25/10/2014), saya tak sengaja menyerempet bagian depan mobil di kawasan sekitar kost saya. Apesnya lagi, karena saya yang salah, saya terpaksa membayar biaya perbaikan bagian yang saya serempet tersebut sebesar Rp 500.000,00.                 Buset dah, padahal goresan yang saya sebabkan hanya sepanjang 5 cm. Tapi harus mengganti Rp 500.000,00. Hiks.                 Sebenarnya saya bisa menghindari mobil tersebut. Namun, karena saya menekan rem bagian depan terlalu mendadak dan jalanan saat itu dipenuhi pasir bangunan, akhirnya jatuhlah saya. Istilah jawa-nya “ ngepot” .           ...

What's Next?

                 Ada sebuah keresahan datang di 9 hari setelah saya bertambah umur. Yakni soal “Apa yang akan saya lakukan selanjutnya?” Sebuah pertanyaan simpel bagi seorang anak TK. Tapi sebuah pertanyaan ancaman bagi generasi generasi muda seperti kamu dan juga saya. Ya, apa yang akan saya lakukan?                 Terlintas sebuah pikiran untuk bekerja. Tapi, kerja apa? Berbagai tawaran dan pilihan datang kepada saya. Ada tawaran dari seorang teman untuk menjaga franchise di salah satu tempat waralaba baru. Gajinya pun menarik. 1,2 juta. Glek!   1,2 juta itu ukuran yang besar bagi anak kost seperti saya. Belum tambahan uang saku dari orang tua yang saya dapat. Mungkin, dalam sebulan bisa kredit motor 2x lah ya. Hehehe.                 Alay -,-!     ...

Perbedaan

                 Oke,                 Ijinkan saya berbicara serius kali ini.                 Hehehe,                 Berkaitan dengan yang namanya perbedaan.                 Perbedaan bukanlah suatu ancaman. Tapi lebih dari itu. Perbedaan itu merupakan anugerah. Anugerah untuk saling menghargai sesama manusia yang berbeda. Kita diajak untuk menjunjung tinggi toleransi kepada sesama kita yang berbeda. Mungkin berbeda keyakinan atau agama, suku, ras, kebudayaan. Dan tugas utama kita yakni menghargai dan memberi tempat kepada mereka yang berbeda itu. Tak ada hal yang lebih baik selain menerima perbedaan itu.    ...