Langsung ke konten utama

As Time Goes By


                Wahh, sudah Rabu lagi.

                12 menit lagi, sudah Kamis lagi.

                Besoknya, Jumat terus Sabtu

                Lalu Minggu...

                Tidak terasa ya. Padahal baru Jumat,Sabtu, Minggu di minggu lalu rasanya saya ke Malang. Menikmati sejenak keindahan kota Malang. Menghilangkan kepenatan setelah berbulan-bulan lamanya berada di Surabaya. Tapi besok sudah Kamis lagi. Ditambah lagi dengan beban kuis Matematika Bisnis. Tsahhh. Elus dada dulu.

                Waktu emangnya punya mesin berkapasitas berapa sih? 250 cc? Atau mungkin waktu punya NOS ( Nitrous Oxide System) seperti di film Fast and Furious? Gila lah kalau saya bilang. Cepat sekali. Seakan-akan waktu sekarang berselingkuh diam-diam dari saya dengan Zazkia Gotik sambil digelitik di dalam bilik.

Sialan! Melantur...

Oke balik ke topik.

Iya ya, kenapa waktu berjalan sangat cepat? Atau memang kita ini, si manusia yang terlalu sibuk sehingga mengacuhkan waktu? Tahu-tahu sudah jam 12 malam, karena sibuk mengerjakan tugas kuliah. Tahu-tahu sudah pagi, siang, sore, malam. Ah, entahlah. Mungkin itu hanya pandangan bodoh saya. Tapi yang jelas, itu yang saya rasakan.

Salam,

23.48
Sembari belajar untuk Kuis MatBis besok
Ditemani si kopi yang manis.

Komentar

Favorites

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33

Sebuah Tantangan Untuk Setia

“Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu nama dalam hati lalu berjanji tidak akan pernah mengkhianati”                                                                 Indri Mozzhel                                 Ya, kenapa tidak mencoba untuk setia? Malah mencoba selingkuh?                 Pertanyaan itu yang mendasari saya terhadap laki-laki di jaman sekarang ini. Saya tidak tahu mengapa laki-laki begitu mudahnya menyakiti perasaan hati seorang perempuan. Dengan cara selingkuh pula. Bukan berarti perempuan tidak bisa sih. Tapi memang, kebanyakan yang selingkuh dan yang dijadikan “objek” oleh sinetron-sinetron di Indonesia untuk berselingkuh adalah laki-laki. Dan saya sebagai laki-laki yang miris melihat   sinetron Indonesia yang seperti itu, tergerak untuk mengutarakan pendapat. Bahwa tidak semua laki-laki itu selingkuh.                 Alasannya? Ya saya. Saya tidak pernah selingkuh. Tapi pernah diselingkuhi. Hiks.                 Ah sudahlah, sakit hat