Langsung ke konten utama

Mimpi itu Hidup, tapi tidak Kelihatan


Salah satu kerja part time yang lagi gw ingini sekarang ini menjadi penyiar radio.

Penyiar Radio.
 
Penyiar Radio di salah satu Radio di Surabaya sini.

Udah berkali-kali gw googling, browsing, searching radio mana di surabaya sini yang lagi butuh penyiar atau lagi buka lowongan.

Ada sih satu, tapi persyaratannya mustahil untuk gw penuhi. Tertulis di persyaratannya “Lulus S1 berbagai jurusan”. Lah gw aja masih semester 2, belum lulus, masih jauh.

Akhirnya, gw cuma bisa memimpikan aja pekerjaan untuk menjadi seorang penyiar.

Jangan salah loh, mimpi itu pasti akan terjawab nantinya. Dulu pernah ya gw bermimpi jalan-jalan ke Yogya. Sebenernya bisa sih gw ngajak ortu terus berangkat ke Yogya, tapi mustahil. Ortu gw sibuk semua. Ga ada waktu libur, paling cuma hari Minggu doang. Itupun ya kalo libur, kalo nggak libur ya mangap aja. Inilah sebabnya gw memimpikan pergi ke Yogya. Kata temen-temen gw yang uda pernah ke Yogya, Yogya tuh enak kotanya, banyak cafe-cafenya, banyak anak mudanya, Yogya lebih hidup daripada Surabaya. Begitu sih kata temen gw. 

Nah, tak disangka dan tak terduga, waktu kelas 2 SMA, sekolah gw diundang untuk ikut Pertemuan Seminaris Se Jawa-Bali di Yogyakarta, tepatnya di Mertoyudan.  Sekolah gw kebagian 20 anak untuk dikirim. Dan disinilah mungkin ya letak kekuasaan Tuhan, gw terpilih untuk ikut bergabung bersama 19 anak lainnya pergi ke Yogya mewakili sekolah kami di Pertemuan tersebut. Kita ga keluar duit sama sekali, cuma siap pakaian sama badan doang. Segala urusan makan, uang saku, penginapan semuanya ditanggung pihak yang ngadain acara ini. hahaha, berangkatlah saya ke Yogya. Berangkat naik travel VIP, pulang naik bis VIP juga. disana gw kenalan dan ketemu banyak temen-temen yang keren-keren. Dari Bandung tuh ada yang namanya Nathan, seorang Beatboxer, terus juga Damian, Toro, Ige, Eikel, duh banyak lah pokoknya. Senang dan haru akhirnya gw bisa ke Yogya juga. 

Ya, kekuatan mimpi itu ternyata memang ada ya. Gw ga tahu gimana cara kerjanya mimpi itu sehingga bisa terwujud. Cuma satu yang gw tahu, jangan pernah takut dan berhenti bermimpi. Mimpi itu selalu hidup kok, cuma dia ga keliatan aja secara fisik. Tapi keliatan di hati kita. Kelihatan banget orang yang optimist  mimpinya sama yang pesimis. Pernah juga gw bermimpi supaya bisa menang di sebuah Festival Band. Nah, mimpi gw itulah yang akhirnya menuntun gw dan personil band gw untuk optimist. Dan hasilnya? Kita menang juara 1. 

Percaya deh sama gw, teruslah bermimpi aja, jadi raja dalam diri kalian-kalian semua ketika kalian bermimpi. Ga peduli deh caci makinya orang-orang yang ngejek mimpi kalian-kalian jelek, ngejek kalo mimpi kalian cuma bisa hidup di khayalan aja. Gw yakin, si optimist inilah yang nantinya menuntun kalian untuk mewujudkan mimpi itu.

Hmm, kok tiba-tiba ngantuk ya? Yaudah deh ya, cukup dulu tulisan gw ini. 

Tiba-tiba badan gw capek, tapi hati gw ga pernah capek bermimpi ^^

Salam,


Komentar

Favorites

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33

Sebuah Tantangan Untuk Setia

“Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu nama dalam hati lalu berjanji tidak akan pernah mengkhianati”                                                                 Indri Mozzhel                                 Ya, kenapa tidak mencoba untuk setia? Malah mencoba selingkuh?                 Pertanyaan itu yang mendasari saya terhadap laki-laki di jaman sekarang ini. Saya tidak tahu mengapa laki-laki begitu mudahnya menyakiti perasaan hati seorang perempuan. Dengan cara selingkuh pula. Bukan berarti perempuan tidak bisa sih. Tapi memang, kebanyakan yang selingkuh dan yang dijadikan “objek” oleh sinetron-sinetron di Indonesia untuk berselingkuh adalah laki-laki. Dan saya sebagai laki-laki yang miris melihat   sinetron Indonesia yang seperti itu, tergerak untuk mengutarakan pendapat. Bahwa tidak semua laki-laki itu selingkuh.                 Alasannya? Ya saya. Saya tidak pernah selingkuh. Tapi pernah diselingkuhi. Hiks.                 Ah sudahlah, sakit hat