Langsung ke konten utama

Pindah

"Mbot, aku kerjo Bali. Dino iki budal"

Begitu kira-kira kata yang terucap dari sohib dan kawan saya yang terbaik, terbrengsek, tergendut, teralay yang bernama Oni. Perempuan bertubuh tambun dan berkulit coklat ini akan pindah.

Ke Bali lagi. 

Merantau kok ke surganya Indonesia. 

Mau kerja atau mau liburan?

Ki-ka : Oni dan saya yang ganteng huehehehe


Bisa dibilang, saya dan Oni seperti kakak dan adik. Bukan kakak adik'an seperti alay alay jaman sekarang yang berada di lingkaran friendzone. Tapi memang benar benar kakak adik laiknya saudara kandung. Dia salah, saya tidak segan-segan untuk misuhi dia dengan kata kata makian macam janc*k,as*, dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya ketika saya salah, dia juga tidak segan segan memakai kata kata makian. Walaupun begitu untungnya tidak ada yang pernah sakit hati. Paling hanya sekedar jengkel, kemudian mendiamkan satu sama lain. Besoknya ketika ketemu, uda balik seperti biasanya lagi.

Yang paling membekas di ingatan saya adalah ketika saya sedang dirundung kesusahan, si gendut ini selalu ada. Baik untuk membantu, maupun untuk mendengarkan. Yang terbaru, ya ketika saya sedang putus cinta beberapa bulan yang lalu. Gembrot asal Tropodo Sidoarjo ini selalu mendengarkan, menguatkan, dan memberikan saya sekedar kata kata yang penuh harapan. Eh, dan untungnya kata-kata dia ada benarnya juga. Sekarang saya bisa bangkit berdiri lagi dan menemukan seseorang yang membuat saya optimis lagi. Kapan-kapan deh saya ceritakan di lain kesempatan.

Sukses ya Mbrot di Bali! Jangan nakal-nakal. Jangan clubbing terus. Kalau bisa, jangan gembrot gembrot. Kasihan bule-bule disana yang melihat kamu nanti. Semoga apa yang kamu impikan dan kamu cita-citakan dapat kamu temui di Pulau Dewata sana. 

**********
Perpindahan sejatinya adalah suatu hal yang pasti di dunia ini. Kamu-kamu semuanya tidak akan bisa menolak itu semua. Yang paling susah dari perpindahan adalah, kita harus adaptasi lagi. Memulai lagi dari awal. Berproses lagi. Meninggalkan kenyamanan yang sudah kita dapat. 

But, hey...

Kupu-kupu pun juga berpindah dari kepompong. Penuh perjuangan. Sendirian. Melepas kulit-kulit kepompong untuk diganti dengan kulit kupu-kupu yang baru. Untuk apa? Menjadi lebih indah

Kalau sudah tahu begitu, kenapa kita harus takut dengan yang namanya perpindahan? :)

Berkah dalem,

Saya tidak tahu kenapa Oni harus berpose seperti ini. 
Mungkin dia sedang kebelet eek :)))





Komentar

Favorites

Buah Tanggung Jawab

                Sialan!                 Sabtu kemarin (25/10/2014), saya tak sengaja menyerempet bagian depan mobil di kawasan sekitar kost saya. Apesnya lagi, karena saya yang salah, saya terpaksa membayar biaya perbaikan bagian yang saya serempet tersebut sebesar Rp 500.000,00.                 Buset dah, padahal goresan yang saya sebabkan hanya sepanjang 5 cm. Tapi harus mengganti Rp 500.000,00. Hiks.                 Sebenarnya saya bisa menghindari mobil tersebut. Namun, karena saya menekan rem bagian depan terlalu mendadak dan jalanan saat itu dipenuhi pasir bangunan, akhirnya jatuhlah saya. Istilah jawa-nya “ ngepot” .           ...

What's Next?

                 Ada sebuah keresahan datang di 9 hari setelah saya bertambah umur. Yakni soal “Apa yang akan saya lakukan selanjutnya?” Sebuah pertanyaan simpel bagi seorang anak TK. Tapi sebuah pertanyaan ancaman bagi generasi generasi muda seperti kamu dan juga saya. Ya, apa yang akan saya lakukan?                 Terlintas sebuah pikiran untuk bekerja. Tapi, kerja apa? Berbagai tawaran dan pilihan datang kepada saya. Ada tawaran dari seorang teman untuk menjaga franchise di salah satu tempat waralaba baru. Gajinya pun menarik. 1,2 juta. Glek!   1,2 juta itu ukuran yang besar bagi anak kost seperti saya. Belum tambahan uang saku dari orang tua yang saya dapat. Mungkin, dalam sebulan bisa kredit motor 2x lah ya. Hehehe.                 Alay -,-!     ...

Perbedaan

                 Oke,                 Ijinkan saya berbicara serius kali ini.                 Hehehe,                 Berkaitan dengan yang namanya perbedaan.                 Perbedaan bukanlah suatu ancaman. Tapi lebih dari itu. Perbedaan itu merupakan anugerah. Anugerah untuk saling menghargai sesama manusia yang berbeda. Kita diajak untuk menjunjung tinggi toleransi kepada sesama kita yang berbeda. Mungkin berbeda keyakinan atau agama, suku, ras, kebudayaan. Dan tugas utama kita yakni menghargai dan memberi tempat kepada mereka yang berbeda itu. Tak ada hal yang lebih baik selain menerima perbedaan itu.    ...