Langsung ke konten utama

Sincerity

“Some people think that makes us hold on to that strong. Fact, sometimes it let must let loose that makes us stronger” 


Kata kata mutiara tersebut diucapkan oleh Sylvia Robinson, penyanyi berkebangsaan Amerika 1936-2011. Kata kata tersebut kurang lebih memiliki arti "Sejumlah orang mengira bahwa berpeganglah yang membuat kita kuat, padahal kadang-kadang justru membiarkannya lepaslah yang membuat kita kuat".

Bagus ya artinya?

Ikhlas adalah nilai yang paling sulit dihidupi. Pengalaman saya mengatakan seperti itu sih. Jika dibandingkan, jauh lebih berat ikhlas dibanding mengambil keputusan. Ikhlas tidak bisa dilogika, kalau mengambil keputusan masih bisa dilogika dan dianalisis.

Kita semua pasti pernah mengalami kehilangan. Dan memang, pengalaman kehilangan itu menyakitkan. Analoginya seperti ini. Kamu punya es krim. Namun karena kamu masih kenyang, kamu tidak memakan es krim mu disaat itu juga. Kemudian kamu menaruhnya di dalam kulkas untuk kamu makan di siang hari yang terik nanti. Siang datang dan kamu mau mengambil es krim mu di dalam kulkas. Eh, es krimnya sudah hilang karena dimakan adikmu yang juga ingin makan es krim. Es krim mu hilang. Es krim yang kamu jaga harus diambil orang yang kamu kasihi juga. Solusinya apa? Ikhlas. Sulit? Sangat!

Namun, Paulo Coelho pernah bilang “No one losses anyone, because no one owns anymore. That is the true experience of freedom: having the most important thing in the world without owning it”. Yang artinya "Tak ada yang kehilangan siapa pun, karena tak ada yang memiliki siapa pun. Itulah pengalaman kebebasan yang sejati: sepenting apa pun, memunyai tidak harus memiliki"

Saya sendiri masih sering kok terbayang dengan pengalaman kehilangan itu. Masih sering sakit juga kalau mengingatnya. Namun, semua ada masanya. Pelan-pelan saya mulai bangkit. Mulai bergerak maju tanpa menoleh ke belakang. Semakin tenang, semakin kalem. Dan bukan tidak mungkin, apa yang saya ikhlaskan itu akan kembali lagi ke saya. Karena saya punya keyakinan, masalah yang datang itu mengharuskan kita untuk ikhlas di setiap solusinya. Dan Tuhan hanya ingin kita ikhlas,pun juga menghidupi nilai ikhlas itu untuk keberlangsungan hidup. Berat memang, tapi kalau kamu mengijinkan dirimu untuk menghadapi masalahmu itu, semua akan terasa mudah dan tenang.

Sory ya saya sok bijak
Hehehe,...

Berkah dalem,


Komentar

Favorites

Buah Tanggung Jawab

                Sialan!                 Sabtu kemarin (25/10/2014), saya tak sengaja menyerempet bagian depan mobil di kawasan sekitar kost saya. Apesnya lagi, karena saya yang salah, saya terpaksa membayar biaya perbaikan bagian yang saya serempet tersebut sebesar Rp 500.000,00.                 Buset dah, padahal goresan yang saya sebabkan hanya sepanjang 5 cm. Tapi harus mengganti Rp 500.000,00. Hiks.                 Sebenarnya saya bisa menghindari mobil tersebut. Namun, karena saya menekan rem bagian depan terlalu mendadak dan jalanan saat itu dipenuhi pasir bangunan, akhirnya jatuhlah saya. Istilah jawa-nya “ ngepot” .           ...

What's Next?

                 Ada sebuah keresahan datang di 9 hari setelah saya bertambah umur. Yakni soal “Apa yang akan saya lakukan selanjutnya?” Sebuah pertanyaan simpel bagi seorang anak TK. Tapi sebuah pertanyaan ancaman bagi generasi generasi muda seperti kamu dan juga saya. Ya, apa yang akan saya lakukan?                 Terlintas sebuah pikiran untuk bekerja. Tapi, kerja apa? Berbagai tawaran dan pilihan datang kepada saya. Ada tawaran dari seorang teman untuk menjaga franchise di salah satu tempat waralaba baru. Gajinya pun menarik. 1,2 juta. Glek!   1,2 juta itu ukuran yang besar bagi anak kost seperti saya. Belum tambahan uang saku dari orang tua yang saya dapat. Mungkin, dalam sebulan bisa kredit motor 2x lah ya. Hehehe.                 Alay -,-!     ...

Perbedaan

                 Oke,                 Ijinkan saya berbicara serius kali ini.                 Hehehe,                 Berkaitan dengan yang namanya perbedaan.                 Perbedaan bukanlah suatu ancaman. Tapi lebih dari itu. Perbedaan itu merupakan anugerah. Anugerah untuk saling menghargai sesama manusia yang berbeda. Kita diajak untuk menjunjung tinggi toleransi kepada sesama kita yang berbeda. Mungkin berbeda keyakinan atau agama, suku, ras, kebudayaan. Dan tugas utama kita yakni menghargai dan memberi tempat kepada mereka yang berbeda itu. Tak ada hal yang lebih baik selain menerima perbedaan itu.    ...