Langsung ke konten utama

Kuat Untuk Sendiri


~ Rasanya ini menjadi level terberat dalam hidup. Disaat kita butuh kepercayaan dan dukungan, 

cinta dan perhatian, serta teman yang bertahan. Tidak ingin terlalu banyak berharap dengan 

keadaan sesulit ini, terkadang aku lebih memilih sendiri. Berpikir secara realistis, dan melihat

bahwa tak ada seorangpun yang rela menemanimu dengan tulus dalam kesusahanmu. Terkecuali

mereka tahu benar tentangmu. Tapi, itu hanya mimpi, karena sekalipun dia atau mereka tahu dirimu 

seperti apa, tetap saja nihil. Ini mengharuskanmu untuk terus berjuang dan berjalan sendiri. Hadapi 

dengan caramu, dan niatkan dari hati bahwa kau melakukannya dengan tulus.

-Yusra Nambela

Saya menemukan postingan ini di Path milik saya dan tak tahu pasti siapa si Yusra ini. Namun yang jelas, kalimat ini cocok untuk menggambarkan kondisi saya belakangan ini. 

Oh iya, satu quote lagi dari aktivis Indonesia berdarah Chinese yang saat ini bukunya berjudul "Catatan Seorang Demonstran" sedang saya nikmati, So Hok Gie;

~ Aku tidak takut sendiri. Tuhan juga sendiri, dan Dia bisa jadi yang Mahakuat karena itu.

- So Hok Gie

Berkah dalem, 

Komentar

Favorites

Realistis

Banyak yang bilang “realistis saja”. Banyak juga yang pesimis dengan apa yang saya lakukan saat ini. Mereka nyatanya tidak tahu arti sebenarnya dari “usaha”. Usaha bukan hanya meliputi “apa yang akan dihasilkan dan apa yang sedang dilakukan” Melainkan juga ; “Apa yang sudah dikorbankan?” “Apa yang sudah dikeluarkan?” “Apa keinginan yang sudah lama ditahan?” “Apa yang sudah dipasrahkan?” Dan ini inti yang paling penting ; “Apa sudah didoakan?” Hal hal seperti itu yang sepertinya luput dilihat oleh mereka mereka yang underestimate dengan usahamu. Ketahuilah, bahwa sejatinya mereka juga tidak ingin bekerja setiap hari. Yang ada di pikiran mereka sekarang adalah sibuk mencari laba dan untung, tapi dengan cara menindas sesame. Memang cepat dapat, tapi juga cepat hilang.                 Saya sendiri kadang juga takut. Merasa sendiri? Setiap hari saya merasa sendiri. Yang saya yakini sampai s...

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33

Just Do It

Entahlah, Perasaan ini sedang campur aduk Antara bahagia, optimistis, dan lega, tapi diantara perasaan menyenangkan itu semua, terselip juga perasaan yang mungkin dihindari sebagian orang Takut, Ragu, Pesimistis, Intinya, saya ini lagi bingung. Hehehe. Dan juga lapar. Hiraukan kalimat pembuka yang aneh tersebut ya kawan kawan, karena pada akhirnya saya hanya ingin menyampaikan beberapa pesan yang saya alami sendiri dan mungkin berguna bagi kalian semua. Pesannya yaitu lakukanlah apa yang kamu mau sekarang. Kalau kata NIKE, Just Do It aja sih. Pokoknya tetap maju dengan pendirianmu. Karena kamu pasti sudah menghabiskan banyak waktu untuk berpikir tentang apa yang akan kamu putuskan dalam hidupmu. Jadi buang buang waktu kalau mendengarkan nasihat orang lain. Karena pada dasarnya, semua orang hanya akan mempunyai 2 pilihan ketika ia merasakan sendiri dampak dari apa yang diputuskann...