Langsung ke konten utama

Roller Coaster


                Semenjak melihat Final Destination 3, saya jadi ngeri dan takut untuk naik roller coaster. Kamu tahu kan roller coaster? Itu tuh wahana kereta yang berjalan di rel yang meliuk-liuk tidak karuan seperti benang layangan itu. Ya, saya jadi parno sendiri dengan roller coaster. Setiap pergi ke tempat rekreasi keluarga, seperti Jatim Park di Batu, Malang,  atau dimanapun, saya selalu berusaha menghindari naik roller coaster. Ya itu tadi, ngeri.

                Padahal, saya dulu sangat menyenangi permainan-permainan menantang seperti roller coaster. Tapi sekarang tidak. Setiap melihat roller coaster, bulu kuduk saya berdiri. Memang dasar film kurang ajar, bikin takut orang saja. Ya, film garapan James Wong ini dirilis tahun 2006. Merupakan kelanjutan dari sekuel film Final Destination 2. Film yang isinya kematian-kematian yang mengerikan dan menurut saya nggilani. Film yang dibuka dengan beberapa remaja yang ingin merayakan kelulusannya dan akhirnya pergi ke taman hiburan. Mereka memilih roller coaster sebagai pembukaan perayaan. Tapi tak disangka, pembukaan itu akhirnya menjadi penutup yang mengerikan.

                Ya, saya sebetulnya tahu kalau itu hanya film saja. Imajinasi yang hebat dari seorang sutradara. Tapi, pasti ada pengaruhnya juga bagi yang menonton film ini. Ya contohnya saya ini. Saya iri dengan orang-orang  yang tidak terpengaruh dengan film tersebut. Saya iri dengan orang-orang yang bisa naik roller coaster  tanpa membayangkan yang tidak tidak. Saya iri dengan orang-orang yang bisa tertawa lepas dan teriak teriak bebek ketika naik roller coaster. Sementara saya tidak berani dan mungkin tidak akan mencobanya. Hahaha. Saya masih muda, dan tidak ingin mati di roller coaster. Kesannya tidak elite sekali, kawan! Hahaha.

                Nah, kemarin malam saya bermimpi menaiki roller coaster. Rasanya indah sekali bisa naik wahana ini. Meliuk-liuk mengikuti rel sambil teriak dengan tangan terangkat ke atas. Tapi mimpi saya itu sama persis dengan insiden kecelakaan yang ada di pembukaan Final Destination 3. Ah, kurang ajar! Semakin takut saja saya naik roller coaster ini. akhirnya, saya pun terbangun pukul 03.00 pagi dan baru bisa tidur lagi pukul 05.00 pagi. Sialan. Semakin membangun paradigma saya tentang betapa menakutkannya roller coaster. Dafuk!

                Ya, semoga saja dalam waktu dekat ini saya (mungkin) akan mencoba naik roller coaster dan berhenti berpikiran negatif tentang roller coaster. Malu lah saya sama pacar dan juga teman-teman saya yang lainnya. Mau ditaruh dimana muka saya? Ditaruh di aspal jalan gitu? Hahaha. 

Yasudahlah, saya tidur dulu.
 
Salam :)

Komentar

Favorites

Makna

Tahu tidak apa yang paling penting di dunia ini? . . Mempertahankan, bukan mendapatkan. Berlaku untuk seluruh aspek kehidupan. Mulai dari karier, rejeki, Dan juga cinta… Hargailah hal-hal kecil yang ada di sekitarmu. Orang orang yang memperjuangkan dan kamu perjuangkan, Barang-barang keinginan yang kamu dapatkan dengan susah payah, Rawat dan hargailah apa yang kamu dapatkan sekarang ini, karena sebelum kamu mendapatkannya, kamu pernah menginginkannya, atau bahkan mendoakannya. Dan saya percaya, dari situlah kita belajar untuk menghargai hal hal yang kecil.

Realistis

Banyak yang bilang “realistis saja”. Banyak juga yang pesimis dengan apa yang saya lakukan saat ini. Mereka nyatanya tidak tahu arti sebenarnya dari “usaha”. Usaha bukan hanya meliputi “apa yang akan dihasilkan dan apa yang sedang dilakukan” Melainkan juga ; “Apa yang sudah dikorbankan?” “Apa yang sudah dikeluarkan?” “Apa keinginan yang sudah lama ditahan?” “Apa yang sudah dipasrahkan?” Dan ini inti yang paling penting ; “Apa sudah didoakan?” Hal hal seperti itu yang sepertinya luput dilihat oleh mereka mereka yang underestimate dengan usahamu. Ketahuilah, bahwa sejatinya mereka juga tidak ingin bekerja setiap hari. Yang ada di pikiran mereka sekarang adalah sibuk mencari laba dan untung, tapi dengan cara menindas sesame. Memang cepat dapat, tapi juga cepat hilang.                 Saya sendiri kadang juga takut. Merasa sendiri? Setiap hari saya merasa sendiri. Yang saya yakini sampai s...

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33